Berita Jakarta, Asajabar.com – Tujuh tahun telah berlalu sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 menghilang dari radar saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Namun, hingga kini, nasib dari 239 orang yang berada di dalamnya masih belum diketahui.
Meskipun telah dilakukan pencarian luas di Samudra Hindia, hanya sedikit puing-puing yang ditemukan di pantai Afrika dan pulau-pulau di sekitarnya. Tidak ada jejak dari kotak hitam pesawat yang bisa memberikan petunjuk tentang apa yang terjadi.
Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan misteri ini, mulai dari pembajakan, sabotase, bunuh diri pilot, hingga campur tangan asing. Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung salah satu teori tersebut.
Pada tahun 2018, pemerintah Malaysia mengeluarkan laporan akhir yang menyatakan bahwa penyebab hilangnya MH370 tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Laporan itu juga mengakui bahwa ada beberapa kesalahan dalam penanganan awal kasus ini, seperti keterlambatan dalam melacak pesawat dan koordinasi yang buruk antara negara-negara yang terlibat.
Kelompok keluarga korban MH370 terus menuntut agar pencarian dilanjutkan dan kebenaran diungkap. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerah sampai mereka mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Sementara itu, para ahli dan peneliti masih berusaha untuk memecahkan misteri ini dengan menggunakan data satelit, analisis oseanografi, dan simulasi komputer. Mereka berharap bahwa suatu hari nanti, mereka akan menemukan petunjuk yang bisa mengungkap rahasia MH370. (TONY/ASAJABAR)