Berita Ciamis, Asajabar.com -Gali potensi anak sejak dini, Raudhatul Athfal Generasi Rabbanii (RA GR) gelar Pentas Seni dan Kreativitas Siswa, Rabu (21/6/2023).
Kepala Sekolah RA GR, Santi Kartika Sari, S.TP mengatakan, kegiatan tersebut untuk menampilkan dan mewadahi potensi bakat seni dan kreativitas anak sehingga anak dapat berprestasi,” ujarnya kepada Asajabar.com.
Menurutnya, pentas seni dan kreativitas tersebut telah diikuti sebanyak 145 siswa-siswi.
“Ada beberapa macam pentas seni dan kreativitas yang ditampilkan didalam kegiatan tersebut.
“Salah satunya penampilan tahfidz, pembacaan saritilawah, puisi, drama, nyanyi, gerak dan lagu.
Sementara club-club pengasahan bakat di RA GR diantaranya, pildacil, mewarnai, berenang dan futsal.
Santi mengaku bahwa pihaknya akan menindaklanjut anak-anak yang memiliki potensi bakat.
“Kedepannya mereka akan dibawa untuk mengikuti perlombaan, supaya mereka dapat lebih mengasah kemampuannya di dunia luar.
Penampilan seni dan kreativitas dilingkungan sekolah sendiri segmennya memang kecil.
Namun setidaknya anak-anak akan mampu tampil percaya diri ketika ada ivent perlombaan diluar sekolah karena kemampuannya telah di asah dilingkungan sekolah.
RA GR Telah Sukses Menggelar Pelepasan Siswa.
Santi mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pelepasan siswa-siswi RA GR sebanyak 49 orang.
Pelepasan siswa-siswi tersebut telah dilaksanakan pada 10 Juni 2023 kemarin di salah satu Hotel di Ciamis.
Ia berharap apa yang telah diberikan atau stimulus kepada anak-anak dapat dilanjutkan oleh orangtuanya, begitu pun bakat potensinya.
“Misalkan anak tersebut telah memiliki bakat tertentu, orangtua diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam bakat potensi yang anak miliki.
Penerimaan Siswa Baru Telah Di Tutup.
Santi mengatakan bahwa penerimaan peserta didik baru tahun akademik 2023/2024 di RA GR sudah dimulai sejak Desember 2022 kemarin. Dan penerimaan peserta didik baru telah ditutup pada Juni 2023.
“Jadi Juli 2023 ini sekolah sudah membagi kelas dan siap melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum.
Menurutnya, peserta didik baru setiap tahunnya mengalami kenaikan, untuk tahun 2023 ini peserta didik baru mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Untuk di tahun 2023 ini kita telah menerima sebanyak 80 peserta didik baru dengan jumlah kuota maksimal.
“Kita mempunyai batasan kuota sebanyak 80 peserta didik baru, karena jika melebihi jumlah kuota peserta didik dikhawatirkan tidak akan tertampung.
Kepercayaan Orangtua Menitipkan Anaknya Melalui RA GR Cukup Tinggi.
Santi mengaku bersyukur sekolahnya dapat dipercaya oleh orangtua siswa dalam menitipkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran di RA GR.
“Padahal kata Santi, lembaga RA GR tidak pernah membuat media promosi baik melalui pamflet maupun selebaran.
Namun pihaknya mengaku bahwa setiap aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan di RA GR selalu di upload melalui media sosial dan bantuan promosi spektakuler dari orangtua siswa.
Menurutnya, lembaga RA GR selalu membuat konsep bagaimana caranya untuk selalu sinergis dengan pihak orangtua siswa.
Untuk tahun ini juga kita membuat program supercamp, yang dimana program tersebut yakni mendidik siswa agar mandiri,” ucap Santi.
Selain memiliki kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan aturan Kementerian Agama, pihak sekolah juga memiliki kurikulum khas bermain dan belajar agama.
Kurikulum khas RA GR tersebut yakni poin utamanya adalah untuk meningkatkan pendidikan agama islam dan juga karakter.
Maka dengan program supercamp ini, para peserta didik diwajibkan untuk mondok selama 1 hari 1 malam di sekolah.
“Selama mondok itu mereka diajarkan bagaimana caranya supaya mandiri dan tidak tergantung kepada orangtua.
Misalnya mereka harus bisa gosok gigi sendiri, harus bisa tidur tanpa orangtua, makan tanpa disuapin, salat tahajud maupun salat subuh.
Dengan program supercamp itu, yang tadinya anak suka memakai pampers jadi sudah tidak lagi memakai pampers. Yang tadinya sering menangis, sekarang mereka jadi tangguh,” ujarnya.
Menurutnya program supercamp tersebut dipersiapkan untuk peserta didik yang nantinya akan melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah dasar (SD).
Santi mengaku bahwa awalnya para orangtua merasa khawatir dengan program supercamp, namun ketika terbukti berhasil anak menjadi mandiri, orangtua malah menjadi senang.
“Selama program tersebut juga, anak (peserta didik) dijamin full seratus persen, baik dari segi makanan dan minumannya yang sehat dan bergizi dan tempat tidur yang layak. (TONY/ASAJABAR)