WHO Larang Penggunaan Vape di Semua Negara, Ini Alasannya

- Penulis

Minggu, 31 Desember 2023 - 20:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poto diambil dari Google.

Poto diambil dari Google.

Internasional, Asajabar.com- Rokok elektrik atau vape aneka rasa menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

WHO mengeluarkan seruan ini berdasarkan sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa rokok elektrik tidak efektif sebagai alat bantu untuk berhenti merokok.

Malah sebaliknya, rokok elektrik dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, jantung, dan paru- paru akibat kandungan nikotin dan zat beracun lainnya.

WHO juga mengkritik peredaran rokok elektrik di pasar terbuka yang tidak terkontrol. Ada 34 negara yang telah melarang penjualan rokok elektrik 88 negara yang tidak menetapkan usia minimum untuk pembelian rokok elektrik, dan 74 negara yang tidak memiliki aturan terkait produk berbahaya tersebut.

“Banyak anak-anak yang sengaja dijebak sejak usia dini untuk menghisap rokok elektrik, sehingga menjadi kecanduan,” ujar Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga :  Tina Wiryawati Turun Langsung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Ciamis

“Saya mendesak negara-negara di dunia untuk menerapkan langkah-langkah ketat untuk mencegah penggunaan nikotin guna melindungi warga negara, terutama anak- anak dan remaja,” tegas Tedros.

WHO menambahkan bahwa saat ini para produsen rokok elektrik menargetkan konsumen anak-anak dengan cara mempromosikan sekitar 16 ribu perasa rokok elektronik melalui media sosial dan influencer.

Beberapa produk bahkan menggunakan karakter kartun dan desain yang ramping untuk menarik minat anak muda.

“Ada peningkatan yang mengkhawatirkan dalam penggunaan rokok elektrik di kalangan anak-anak dan remaja. Sebab, angkanya melebihi penggunaan orang dewasa di banyak negara,” ujar Direktur Promosi Kesehatan WHO, Dr. Ruediger Krech.

Menurut data WHO, penggunaan rokok elektronik pada anak-anak berusia 13 hingga 15 tahun cenderung lebih tinggi dibandingkan orang dewasa di seluruh wilayah WHO.

Maka dari itu organisasi PBB mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk mengontrol secara ketat dan melarang penggunaan rokok elektrik aneka rasa di masing-masing negara.

Baca Juga :  Tina Wiryawati Turun Langsung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Ciamis

WHO menegaskan, pengendalian dan larangan tersebut bertujuan untuk melindungi anak-anak dan orang bukan perokok dari berbagai risiko kesehatan.

Seiring dengan pernyataan WHO, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, mengatakan bahwa rokok konvensional dan elektrik sama- sama berbahaya dan mengandung nikotin yang dapat menimbulkan efek ketagihan.

Menurutnya, rokok elektrik dapat memicu penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, infeksi peradangan, dan penyakit berbahaya lainnya jika digunakan secara terus- menerus.

“Rokok elektrik dan rokok konvensional dinilai berbahaya karena mengandung karsinogen yang dapat menyebabkan kanker,” tegas dr. Agus.

“Dampak negatif dari kandungan karsinogen rokok elektrik baru akan muncul dalam kurun waktu 15-20 tahun mendatang.

Bahkan, rokok elektrik diklaim dapat meningkatkan risiko kanker bila digunakan sejak usia muda. (TONY/ASAJABAR)

Berita Terkait

Tina Wiryawati Turun Langsung Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Ciamis
Bentuk Kepedulian, Hj. Tina Wiryawati Sediakan Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Pangandaran
Prevalensi Stunting di Ciamis Meningkat Tajam, TPPS Siapkan Langkah Konkret
Tujuh Anak Kucing di Cijeungjing Ciamis Terinfeksi Klamidia, Disnakan Turun Tangan
DP2KBP3A Ciamis Tekankan Edukasi Kontrasepsi di Tengah Sosialisasi PP Kesehatan Baru
DP2KBP3A Ciamis Umumkan Pemenang Duta Genre 2024
Disnakan Ciamis Temukan Parasit di Organ Dalam Hewan Kurban
Disnakan Ciamis Bentuk Tim Khusus untuk Pemeriksaan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 16:46 WIB

Ciamis Masih Kekurangan Tenaga Penilik, Disdik Usulkan Penambahan Jumlah

Kamis, 14 November 2024 - 20:26 WIB

H Wawan S Ariefin Tekankan Pentingnya Pembina Pramuka Sebagai Panutan Generasi Muda

Kamis, 14 November 2024 - 18:29 WIB

Kwarran Cihaurbeuti Gelar Orientasi Mabi dan Pelantikan Pembina KMD

Selasa, 12 November 2024 - 20:26 WIB

Angkat Kearifan Lokal, SMAN 1 Ciamis Sukses Gelar Exis 2024

Selasa, 12 November 2024 - 19:56 WIB

Pemkab Ciamis Beri Pembekalan Ilmu Manajemen untuk Remaja Masjid Tingkat SLTP

Selasa, 22 Oktober 2024 - 15:03 WIB

Sambut Hari Santri Nasional, Fatayat NU Ciamis Fokus Berdayakan Perempuan dan Anak

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:16 WIB

Kuliah Umum Unigal Bahas Strategi Pengelolaan Sumber Daya Alam di Asia

Minggu, 13 Oktober 2024 - 22:03 WIB

PPI Ciamis Pecahkan Rekor Penerimaan Calon Paskibra 2025 dengan 1.904 Peserta

Berita Terbaru

Pelantikan Kantor Komunikasi Kepresidenan (KKK).

Nasional

Nusron Wahid Hadiri Pelantikan Kantor Komunikasi Kepresidenan

Selasa, 19 Nov 2024 - 12:34 WIB