Menteri ATR/BPN Soroti Pentingnya Sinkronisasi NIB Tanah dan NOP dalam Tata Ruang

- Penulis

Senin, 24 Maret 2025 - 21:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

Berita jakarta, Asajabar.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengadakan pertemuan dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama para Bupati dan Wali Kota se-NTT di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, pada Kamis (20/03/2025).

Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam kebijakan pertanahan, reforma agraria, pengadaan tanah, serta tata ruang.

Menteri Nusron menekankan empat tugas utama Kementerian ATR/BPN, yakni kebijakan dan layanan pertanahan, reforma agraria, pengadaan tanah, serta kebijakan dan layanan tata ruang.

“Tidak semua daerah memiliki semua aspek ini, tetapi kebijakan dan layanan tata ruang pasti ada di setiap wilayah,” ujar Menteri Nusron dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Menteri Nusron menyoroti peran penting kepala daerah dalam pelaksanaan reforma agraria dan pengadaan tanah untuk proyek strategis nasional.

Menurutnya, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota merupakan Ketua Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Menteri Nusron Wahid Ajak Berperang Melawan Mafia Tanah dalam Khotbah Idulfitri

Ia mengingatkan bahwa reforma agraria harus berjalan dengan baik, termasuk dalam pendistribusian tanah kepada masyarakat. “Pemda memiliki peran kunci dalam menentukan objek Tanah Objek Reforma Agraria (TORA),” tegasnya.

Menteri Nusron juga menjelaskan bahwa Bupati wajib menentukan objek TORA yang meliputi Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU), atau Hak Pakai yang telah habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang dalam dua tahun.

Objek-objek tersebut dapat dibagikan kepada masyarakat untuk mencegah penjarahan. Selain itu, ia menyebutkan bahwa terdapat kewajiban 20% dari HGU yang bisa dibagikan karena adanya perubahan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Salah satu poin penting yang disoroti adalah optimalisasi data pertanahan melalui integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) Tanah dengan Nomor Objek Pajak (NOP).

Menteri Nusron menilai kedua data tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah dan perlu segera disinkronkan untuk efisiensi dan transparansi.

Baca Juga :  PJS Mendesak Pemerintah Perkuat Regulasi Perlindungan Media Pasca-Teror di Tempo

Gubernur dan Bupati se-NTT juga diminta untuk membantu pemutakhiran data tanah di Indonesia, terutama bagi bidang tanah yang masih tercatat dalam kategori KW 456, yakni sertifikat yang terbit antara tahun 1960-1971 namun belum memiliki peta kadastral.

Selain itu, perhatian khusus juga diberikan pada pendaftaran tanah adat di NTT.

Menteri Nusron kemudian menjelaskan kepada para kepala daerah mengenai peran Pemda dalam mendukung penerapan modern land administration paradigm, yang mencakup pengelolaan hak atas tanah, nilai tanah, penggunaan tanah, pengembangan tanah, hingga sistem kadastral.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, ia berharap dapat mewujudkan modernisasi administrasi pertanahan serta optimalisasi tata ruang di Provinsi NTT.

Hadir dalam pertemuan ini sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi NTT beserta jajaran.

Berita Terkait

Menteri Nusron Wahid Ajak Berperang Melawan Mafia Tanah dalam Khotbah Idulfitri
Masyarakat Diminta Cek Patok Batas Tanah Saat Mudik, Hindari Sengketa Pertanahan
Wamen ATR/BPN Komitmen Dukung Pengurangan Risiko Banjir melalui Tata Ruang dan Pengadaan Tanah
Kementerian ATR/BPN Siapkan Layanan Pertanahan di Akhir Pekan Selama Libur Lebaran
PJS Mendesak Pemerintah Perkuat Regulasi Perlindungan Media Pasca-Teror di Tempo
Menteri ATR/BPN Tekankan Pentingnya Sertifikat Tanah Warisan Menjelang Idulfitri
Ossy Dermawan: Sinergi Antara ATR/BPN dan BNPB Penting untuk Mitigasi Bencana
Menteri ATR/BPN Instruksikan Peninjauan Kawasan Sempadan Sungai untuk Cegah Banjir

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 18:13 WIB

Menteri Nusron Wahid Ajak Berperang Melawan Mafia Tanah dalam Khotbah Idulfitri

Senin, 31 Maret 2025 - 17:34 WIB

Masyarakat Diminta Cek Patok Batas Tanah Saat Mudik, Hindari Sengketa Pertanahan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 11:10 WIB

Wamen ATR/BPN Komitmen Dukung Pengurangan Risiko Banjir melalui Tata Ruang dan Pengadaan Tanah

Senin, 24 Maret 2025 - 22:43 WIB

PJS Mendesak Pemerintah Perkuat Regulasi Perlindungan Media Pasca-Teror di Tempo

Senin, 24 Maret 2025 - 21:12 WIB

Menteri ATR/BPN Soroti Pentingnya Sinkronisasi NIB Tanah dan NOP dalam Tata Ruang

Senin, 24 Maret 2025 - 20:48 WIB

Menteri ATR/BPN Tekankan Pentingnya Sertifikat Tanah Warisan Menjelang Idulfitri

Senin, 24 Maret 2025 - 17:04 WIB

Ossy Dermawan: Sinergi Antara ATR/BPN dan BNPB Penting untuk Mitigasi Bencana

Sabtu, 22 Maret 2025 - 20:13 WIB

Menteri ATR/BPN Instruksikan Peninjauan Kawasan Sempadan Sungai untuk Cegah Banjir

Berita Terbaru

Kapolres Ciamis tengah mengecek Pos Pam Lebaran.

Hukum & Kriminal

Kapolres Ciamis Pantau Pos Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025

Jumat, 28 Mar 2025 - 21:08 WIB