Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis mencatat sebanyak 39 kasus gigitan hewan peliharaan kepada manusia sepanjang tahun 2024 hingga Senin, 16 Desember. Meski demikian, tidak ditemukan adanya kasus rabies baik pada manusia maupun pada hewan yang menggigit.
Kabid Keswan dan Kesmavet, drh Asri Kurnia menjelaskan bahwa korban gigitan hewan telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas terdekat.
Sementara itu, hewan peliharaan yang menggigit menjalani observasi selama 14 hari. Selama masa observasi, petugas memantau pola makan, aktivitas, cara duduk, dan kondisi minum hewan tersebut.
“Jika hewan sehat hingga akhir observasi 14 hari, maka hewan akan dilepaskan. Namun, jika menunjukkan gejala rabies, hewan tersebut akan mati dalam masa observasi dan kepalanya akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem saraf. Penyakit ini dapat menular ke manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi dan masuk ke dalam tubuh melalui luka.
Langkah Pencegahan Rabies
Untuk mencegah penyebaran rabies, Disnakan Ciamis mengimbau agar hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi rabies.
“Hewan peliharaan harus divaksinasi rabies pada usia 3-4 bulan, kemudian diulang setiap tahun di dokter hewan terdekat,” tambahnya.
Adapun penanganan hewan liar bukan menjadi kewenangan penuh Disnakan, melainkan ditangani bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Pelayanan Pengobatan Gratis dan Vaksinasi
Sebagai upaya pencegahan rabies, Disnakan Ciamis rutin menggelar kegiatan vaksinasi dan pengobatan gratis di tempat-tempat publik, salah satunya di Alun-Alun Ciamis. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat.
“Pada kegiatan terakhir, tercatat ada puluhan peserta yang mengikuti vaksinasi rabies dan pengobatan hewan. Selain vaksin rabies, kami juga menyediakan layanan pengobatan seperti pemberian obat cacing, vitamin, serta edukasi kepada pemilik hewan,” jelasnya.
Menurut Asri, tahun ini vaksin rabies didistribusikan dengan dukungan dari pemerintah provinsi, dengan alokasi vaksin mencapai 1.000 dosis untuk Ciamis.
Ciamis Bebas Rabies
Asri menegaskan bahwa hingga saat ini Kabupaten Ciamis masih bebas dari kasus rabies. Kasus gigitan yang terjadi tidak menunjukkan adanya infeksi rabies.
“Kasus rabies di Jawa Barat terakhir tercatat di Sukabumi, sedangkan Ciamis masih dinyatakan ‘zero rabies’,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Ciamis sempat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang sebelumnya berstatus rawan rabies. Oleh karena itu, vaksinasi rabies rutin dilakukan di setiap kota sebagai langkah pencegahan.
Ciri-Ciri Rabies dan Penanganannya
Rabies ditularkan melalui air liur hewan yang masuk ke dalam luka. Virus rabies menyerang sistem saraf dan akhirnya berpusat di otak. Ciri-ciri rabies yang parah di antaranya kesulitan menelan, gangguan saraf, hingga kelumpuhan otot. Jika tidak segera ditangani, rabies dapat berujung pada kematian.
“Penanganan cepat dan vaksinasi rutin adalah kunci utama mencegah rabies. Jangan sampai terlambat, karena dampaknya bisa fatal,” pungkasnya. (PUTRI/TONY)
Penulis : Putri
Editor : Tony, Z