Berita Ciamis, Asajabar.com – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Ciamis turut mendukung rencana segmentasi dan pemetaan Ikan Gurame Soang Ciamis (GSC) yang dilakukan oleh Pembudidaya Perikanan Ciamis (PPC).
Kita mendukung rencana segmentasi dan pemetaan ikan gurame soang mulai dari pembenihan, pendederan dan juga pembesaran,” ujar Kabid Pemanfaatan dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan Disnakan Kabupaten Ciamis, Yanti Heryani, Selasa (9/5/2023).
“Namun kita harus meluruskan terkait pemuliaan ikan gurame soang, karena kalau pemuliaan memerlukan penelitian maupun riset yang cukup panjang,” ungkapnya.
Jadi kalau pemuliaan ikan gurame soang harus melalui Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI).
Yanti mengaku pihaknya telah merencanakan pemuliaan ikan gurame soang, namun karena terbentur dengan anggaran, rencana tersebut terpaksa ditunda.
“Jika berbicara tentang pemuliaan dan sertifikasi itu akan memerlukan waktu yang lama dan anggaran yang cukup besar.
Meski begitu, ia mengaku bukan menghapus harapan maupun keinginan para pembudidaya ikan gurame soang.
“Maka dengan adanya segmentasi pembudidayaan ikan gurame soang tersebut mudah-mudahan dapat melestarikan ikan gurame soang asli Ciamis.
Berdasarkan Peraturan Bupati nomor 32 tahun 2015 tentang pembagian sentra perikanan, terdapat beberapa sentra pembudidayaan perikanan di Kabupaten Ciamis.
Salah satunya seperti wilayah Kecamatan Ciamis merupakan sentra ikan lele dan juga pengembangan perikanan, wilayah Sindangkasih merupakan sentra ikan gurame dan wilayah Sadananya sentra ikan mas, Pamarican udang galah dan Panumbangan ikan nila.
Meski demikian kata Yanti, tidak menutup kemungkinan diluar sentra-sentra tersebut berkembang budidaya yang lain.
Tidak menutup kemungkinan pemetaaan zonasi yg telah di Perbupkan tersebut dapat di revisi dengan melihat perkembangan dan kemajuan pembudidaya ikan di Ciamis saat ini.
Seperti halnya kawali telah lahir kampung nila dan menjadi sentral terbesar ikan nila di Kabupaten Ciamis, begitu juga tumbuhnya para pelaku pembenihan gurame di UPTD Banjarsari yang terus meningkat. (TONY/ASAJABAR)