Berita Ciamis, Asajabar.com – Angka kasus stunting di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengalami kenaikan.
Permasalahan tersebut kini menjadi keresahan tersendiri, khususnya bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya mengaku, data yang ia terima ditahun 2023 ini angka stunting di Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen.
“Sebelumnya pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Ciamis sebesar 16 persen, sekarang kasus tersebut bertambah menjadi 18,6 persen,” ungkap dia.
Dengan kenaikan kasus tersebut, Pemkab Ciamis menargetkan zero stunting ditahun 2024,” ujarnya saat memberikan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Aula Setda Ciamis, Selasa (5/9/2023).
Herdiat mengaku optimis target tersebut dapat tercapai ketika semua sektor secara bersama-sama terlibat.
“Ketika berbicara upaya penurunan angka stunting, upaya penurunannya tidak bisa dilakukan secara instan, namun kita optimis,” ucap dia.
Pentingnya Data Akurat Dalam Program Pencegahan Stunting.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menekankan perlu adanya data yang akurat untuk program pencegahan stunting.
“Dengan data yang akurat itu akan membantu pemerintah dalam menentukan prioritas dan pendistribusian bantuan dengan lebih efisien.
Menurutnya, akan lebih baik apabila KPM punya data yang akurat, hal tersebut supaya mempermudah mendapatkan informasi data kasus stunting diwilayah desa.
Herdiat juga meminta agar pengawalan guna mencegah terjadinya stunting harus berawal dari sejak dalam kandungan.
“Asupan Gizi atau nutrisi yang cukup haruslah diperhatikan sejak anak berada dalam kandungan,” katanya.
Kasus stunting kata Herdiat disebabkan kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ciamis, Ape Ruswandana mengatakan bahwa tujuan diadakannya pembinaan tersebut supaya mobilisasi KPM di seluruh Desa berjalan dengan baik,” ujarnya.
“Untuk memastikan mobilisasi KPM di seluruh Desa berjalan dengan baik dan kineja KPM dapat optimal sesuai dengan tugas dan perannya,” ucap Ape. (TONY/ASAJABAR)