Berita Ciamis, Asajabar.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ciamis menargetkan pembangunan 200 unit bagi rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi warga kurang mampu pada tahun 2025.
Ketua Baznas Ciamis, KH. Lili Miftah, M.BA, menyampaikan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun sebelumnya yang telah membangun 191 rumah. Pada 2025, Baznas menargetkan jumlahnya meningkat menjadi 200 unit.
“Dari target 200 rumah, sebanyak 100 unit sudah terealisasi. Dana tersebut sebagian besar berasal dari hasil infak masyarakat selama bulan Ramadan, termasuk program infak seribu perak yang berhasil mengumpulkan sekitar Rp940 juta,” kata Lili saat ditemui, Selasa (20/5/2025).
Ia mengungkapkan, bantuan yang disalurkan melalui Baznas tidak hanya fokus pada pembangunan fisik rumah, tetapi juga bertujuan membangun karakter masyarakat agar tidak bergantung pada bantuan sosial.
“Kami ingin membangun masyarakat yang mandiri. Bantuan seperti BLT dan PKH memang membantu, tetapi jika terus-menerus diberikan tanpa upaya pemberdayaan, masyarakat bisa menjadi pasif. Maka dari itu, di Baznas kami bergerak dari prinsip syar’i, yaitu zakat, infak, dan sedekah sebagai jalan membangun kebaikan,” jelasnya.
Lili menyebutkan, dari 200 target rumah tersebut, 100 unit akan diluncurkan secara simbolis bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Ciamis sebagai bagian dari rangkaian kegiatan seremonial.
Selain program rutilahu, Baznas Ciamis juga terus mengembangkan program infak desa. Dana infak yang dikumpulkan dari desa akan kembali disalurkan untuk kebutuhan masyarakat desa tersebut.
“Dengan sistem infak desa, kami pastikan tidak ada warga kelaparan. Dana yang terkumpul dari desa akan kembali ke desa. Ekosistem zakat dan infak ini kami jaga agar penyalurannya tepat sasaran,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Lili menjelaskan bahwa selain dari infak masyarakat, bantuan program rutilahu juga kadang datang dari pemerintah pusat dan provinsi. Namun, jumlahnya terbatas.
“Kalau dari pusat biasanya bantu Rp25 juta per rumah, sementara dari provinsi Rp20 juta. Tahun lalu kami dapat bantuan rutilahu sebanyak delapan unit dari luar. Tahun ini kami masih menunggu realisasi,” pungkasnya.